isya'blog

cara membangun relasi menurut "DAVID PRANATA"


Hasil gambar untuk gambar pebisnis


Membangun relasi bisnis mencari partner maupun pentingnya menambah mitra kerja dengan menjalin hubungan yang baik kepada banyak orang tentunya merupakan salah satu strategi usaha yang sangat di rekomendasikan.
Relasi sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis dalam bentuk apapun, karena terkadang kita membutuhkan keahlian lain yang bisa mendukung usaha yang kita miliki.
Tanpa adanya relasi, anda akan mengalami kesusahan dalam mengengembangkan usaha ataupun ketika anda sedang mencari sebuah pekerjaan.
Ambilah langkah nyata melalui tindakan dan jangan malu untuk mulai membuka suara agar orang bisa lebih mengenal anda lebih dekat daripada hanya duduk diam menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana cara memperluas jaringan bisnis.

Menurut DAVID PRANATA seorang trainer dan penulis. Ada 3 langkah jitu untuk membangun relasi.
Berbagi hal-hal yang sifatnya data / informasi
Ini adalah tahapan yang paling mendasar, ketika anda bertemu dengan orang lain umumnya pasti sudah melakukan hal ini. Berikut adalah contoh-contoh pernyataan di dalam tahapan ini:
“Hobby saya membaca buku dan pergi mengunjungi tempat yang baru.”
“Saya bekerja sebagai akuntan di PT. XYZ, sayalah yang bertanggung jawab mengurusi pembukuan mereka.”
“Film favorit saya adalah serial televisi Doraemon.”
Nah.. bisa anda cermati, contoh-contoh di atas adalah contoh anda berbagi informasi tentang diri anda. Ciri-ciri tahapan ini adalah anda bisa melakukannya tanpa banyak berpikir, karena memang datanya sudah ada. Anda tinggal mengungkapkannya saja. Pada tahapan ini juga hampir tidak ada resiko ketika anda mengekspresikan diri anda.

Berbagi opini atau pendapat

Tingkatan berikutnya adalah ketika anda mulai bisa berbagi opini atau pendapat yang anda miliki. Berikut adalah contoh-contoh pernyataannya:

“Menurut saya, sistem pendidikan di sekolah ini perlu dirombak karena….”
“Bagi saya, peserta nomor tiga tadi seharusnya yang layak menjadi juara, karena…”
“Jika saya cermati, apa yang kita lakukan selama ini sudah bagus, karena…”

Contoh-contoh di atas adalah situasi di mana anda bisa membagikan opini, pandangan dan pendapat anda. Dalam melakukannya, tentunya anda lebih membutuhkan proses berpikir dan menganalisa. Resiko mengekspresikan diri juga mulai timbul, terlebih jika ternyata lawan bicara tidak sependapat dengan apa yang anda sampaikan.

Berbagi perasaan

Inilah tahapan di mana anda bisa berbagi apa yang anda rasakan (hubungannya dengan feeling / emosi). Inilah tahapan di mana sebenarnya bisa disebut anda menjadi vulnerable. Berikut adalah contoh-contohnya:

“Saya sebenarnya kecewa ketika akhirnya tidak jadi terpilih di tim yang akan belaga.”
“Saya bangga sekali ketika nama saya tadi disebut oleh boss di acara penganugerahan hadiah”
“Saya sering merasa cemburu ketika melihat adik saya yang masih kecil”

Contoh-contoh di atas semua melibatkan hal-hal yang berhubungan dengan perasaan. Contoh ketiga adalah contoh nyata yang disampaikan oleh seorang mahasiswa saya ketika berpresentasi perkenalan diri. Dalam sekejab saja dia bisa cepat connect dengan teman-teman yang lain karena hal ini.


slamat mencoba teman teman.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate

Mengenai Saya

Foto saya
Hallo, perkenalkan saya Isya Tri Pamungkas seorang mahasiswa perikanan dan praktisi tambak udang di banyuwangi.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.